Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2007
Amerika sejak lama memang meminggirkan gender perempuannya, dengan bekerjasamanya Marvel mengadopsi gaya feminim manga, maka dipastikan akan terjadi perubahan selera pasar dari pihak perempuan penggemar komik. Nyaris tidak ada komikus perempuan yang muncul di Wizard, misalnya, sehingga Trina Robins harus bersusah payah mencetuskan fenomena Women Comic Artists. dan mungkin kali ini Trina harus bekerja keras kembali memahami 'dunia komik wanita' yg lebih bebas dari dominasi dan determinasi kaum pria. Wolverine yang di 'mangafied' akan menjadi Wolvie yang maniz: "Wuuf.. wuff... rrr.. rauff!" http:// pwbeat.publishersweekly.com/blog/2007/12/10/marvel-and-del-rey-announce-manga-pact/
Sesuatu tentang Cergam untuk Memahami Komik...01 Perkembangan sebuah budaya tidak terlepas begitu saja dari perjalanan sejarah kebudayaan itu sendiri, dan kejayaan di masa lalu hanya akan tercatat abadi dalam data sejarah atau ingatan kolektif sekelompok masyarakat atau kenangan pribadi seseorang. Manusia menyeleksi mana yang dibutuhkannya dan mana yang tidak, dan komik ternyata sejak kelahirannya beberapa dekade yang lalu hingga saat ini masih terlihat sebagai materi bacaan yang dibutuhkan. Konsepsi komik itu sendiri disinyalir oleh Johann Wolfgang von Goethe (1749-1832), penulis Faust dari Jerman yang terkenal itu, sebagai perekat budaya kosmopolitan manakala ia berkesempatan memperhatikan cerita-bergambar Histoire de Mr. Vieux Bois, buah karya dari seorang pakar pendidikan Swiss yang juga seniman bernama Rodolphe Töppfer (1766-1847). Cerita bergambar atau komik atau yang disebut Töppfer dengan printed literature mempunyai pengertian bahwa sebuah sastra yang dicetak adalah menulis ce
Sesuatu tentang Cergam untuk Memahami Komik...02 Jepang adalah salah satu raksasa ekonomi Asia yang pengaruh industri perkomikkannya mampu membayangi bahkan melampaui industri perkomikkan dua benua barat, yaitu Amerika dan Eropa. Tradisi komik di Barat membentuk dua pendekatan studi yaitu komik-komik berbahasa Anglo-American (Inggris) dan Franco-Belgian (Perancis). Industri komik Barat dan manga Jepang mempunyai perbedaan yang cukup signifikan dalam hal produksi. Komik barat seperti yang diterapkan oleh pola industri komik di Amerika Serikat menuntut kerja tim dari penulis cerita dan artis ilustrasi. Ilustrasi sendiri dapat di pecah kepada beberapa bidang kerja seperti pensil, tinta, mewarna, komputer grafis, dan juga penata teks (letterer). Sedangkan pola industri komik Jepang bersifat studio dengan seorang komikus atau mangaka yang dibantu oleh asisten-asistennya. Belakang hari ini komik semakin menjadi perhatian di Eropa yang terkenal dengan perkembangan seninya, dimana komik sudah
mo sekedar cerita aja. hehe... dulu sekali pernah kenal temenan lewat teman dgn orang2 yg bikin acara tv i! music. Gw dah gak tau kabarnya mereka gimana. dari mereka kenal lagi dgn anak2 yg suka ng-game, ada yg ngajakin bikin sinetron superhero indonesia. Waktu itu gw sempat ngebuat 7 cerita superhero indonesia, entah uda kemana, tp ada satu tokoh yg gue ingat selalu. Namanya Hang Levin, polisi biasa yg merangkap satpam jaga malam. inspirasi ceritanya dari kisah Hang Tuah dkk, plus batman. gw gak nyiptain dia pake kostum, terlalu amerika. dan mungkin ini yg dinamakan collective imagination (sebelum ini pernah bikin komik yg mirip dgn salah satu puisi joko pinurbo), cerita Hang Levin ini mendekati model serial Heroes dan the Matrix. Sayangnya ide gue itu ditolak, dgn alasan mereka gak mau ada karakter yg pake polisi sbg tokoh utamanya. takut polisi marah. kita punya banyak talenta2 yg luarbiasa, tp sayangnya, kebanyakan mereka hidup sbg orang biasa. Ada teman anak solo, sekarang udah ka