Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2007
kebanyakan dari aktifis komik di negeri kita adalah pekerja atau tukang ngomik. Sedikit sekali bilangannya yg mau berkecimpung sebagai pelaku 'critical examination'. Sejauh ini yg boleh saya sebutkan (karena pemunculan tulisan mereka di beberapa media - mungkin ada lagi yg di berbagai media alternatif yg luput dari bacaan saya), adalah spt:Seno Gumira, Donny Aggoro, Wahyudin,Hikmat.Tulisan2 mereka lebih kepada kajian kritis, sedangkan Suryo, Rieza, dan banyak jurnalis kompas atau media lainnya lebih bersifat 'reviewer' dan 'reportasi',kadang2 Hikmat juga sering membuat review. Ketika membicarakan kitsch atau grass-root, otomatis jarang yg bersedia membolak balik buku di luar komik utk meneruskan diskusi dan menggali komik diluar area 'komik' itu sendiri. Saya pribadi menolak kalau komik dinilai dari kebagusan visualnya semata dan pada saat yg sama juga menolak dinilai dari segi sastranya. Komik menempatkan dirinya sebagai sebuah medium yg terus berproses